Rumus aktiva tetap bisa membantu perusahaan dalam mengetahui nilai penyusutan pada aset perusahaan.
Lantas, apakah yang dimaksud dengan aktiva tetap itu sendiri? Sebenarnya untuk apa sih fungsinya?
Lebih lengkapnya, mari simak ulasan berikut ini tentang berbagai hal yang berkaitan dengan rumus aktiva tetap dan pengertiannya.
Aktiva sendiri adalah aset suatu perusahaan. Aset tersebut digunakan oleh perusahaan untuk menjalakan operasional kegiatan, termasuk dalam kegiatan produksi.
Ada dua bentuk aktiva, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Ulasan berikut akan lebih fokus pada pembahasan aktiva tetap.
Pengertian Aktiva Tetap
Aktiva tetap atau aset tetap merupakan suatu kekayaan milik perusahaan yang berwujud.
Bersifat tahan lama, sehingga bisa perusahaan pakai untuk operasional secara berkelanjutan.
Peran aktiva tetap di dalam suatu operasional perusahaan cukup besar.
Aset tetap tersebut merupakan bagian dari sumber perekonomian yang secara fungsinya tidak dipergunakan untuk perusahaan jual kembali.
Perusahaan bisa memanfaatkan aktiva tetap untuk menghasilkan berbagai barang maupun jasa.
Contoh aset tetap perusahaan misalnya lahan, bangunan, alat produksi dan sebagainya.
Aset tetap perusahaan tersebut menjadi komponen penting dalam operasional produksi, dan umumnya mempunyai manfaat lebih dari satu tahun lamanya.
Meski secara umum aset tetap perusahaan mayoritas berwujud dan bisa terlihat secara kasat mata, ternyata ada beberapa yang wujudnya tidak nampak. Jangan khawatir, ini bukan hantu kok. Agar lebih jelas, yuk simak lebih lanjut ulasan berikut.
Jenis Aktiva Tetap
Ada beberapa jenis aktiva tetap yang merupakan bagian penting untuk operasional perusahaan.
Bentuknya ada yang berwujud dan ada yang tidak berwujud. Berikut adalah daftar dan penjelasan dari jenis-jenis aset tetap dalam perusahaan.
1. Lahan
Salah satu komponen penting berdirinya perusahaan adalah adanya suatu lahan atau tanah. Baik lahan yang sudah ada bangunannya atau masih berupa hamparan tanah kosong.
Menurut ilmu akuntansi, jika ada bangunan di atas lahan maka pencatatannya harus terpisah. Antara lahan dan bangunan, secara tertulis keduanya tidak dalam satu kesatuan.
2. Bangunan
Jenis aktiva tetap selanjutnya adalah gedung atau bangunan yang berdiri di atas tanah/lahan. Seperti informasi sebelumnya, pencatatan antara lahan dan bangunan tidak jadi satu alias terpisahkan.
3. Alat atau Mesin
Aset tetap selanjutnya berupa mesin/peralatan yang berguna dalam proses produksi. Sehingga bisa menghasilkan produk bisnis yang berimbas pada meningkatnya performa perusahaan.
4. Kendaraan Transportasi atau kendaraan juga menjadi bagian dari jenis aktiva tetap di dalam perusahaan. Seringkali perusahaan menggunakannya sebagai alat untuk mobilitas seperti pendistribusian barang atau produk.
Kendaraan yang umum digunakan perusahaan seperti truk, alat pengangkut, traktor, mobil, dan kendaraan bermotor lainnya.
5. Perlengkapan atau Perabotan
Aset tetap lainnya ialah berbagai perabotan dan peralatan pendukung operasional perusahaan. Seperti peralatan kantor, laboratorium, dan perlengkapan pendukung lainnya.
6. Inventaris Perusahaan
Inventaris perusahaan juga masuk dalam kategori aktiva tetap. Yang termasuk ke dalam inventaris perusahaan ada beberapa hal. Misalnya seperti inventaris kantor, gudang, laboratorium, dan sebagainya.
7. Prasarana
Aktiva tetap perusahaan lainnya ialah berupa prasarana yang ada. Kategori prasarana misalnya seperti jalan, pagar, jembatan, atau hal lainnya dalam perusahaan.
Secara umum semua aset perusahaan tersebut bisa terlihat dengan kasat mata. Akan tetapi ada beberapa aktiva tetap perusahaan yang sebenarnya ada tapi tidak tampak.
Contohnya seperti hak monopoli, brand atau merek dagang, hak cipta, lisensi, sistem untuk keamanan, dan sebagainya.
Rumus Aktiva Tetap untuk Mengukur Penyusutan Nilai Aset Perusahaan
Bentuk aktiva tetap yang berwujud umumnya akan mengalami penyusutan seiring dengan berjalannya waktu.
Misalnya seperti penyusutan bangunan, sarana dan prasarana, atau hal lain yang merupakan aktiva tetap berwujud.
Penyusutan yang terjadi misalnya seperti menurunnya kualitas produksi mesin, penyusutan mineral dan sebagainya.
Namun ada satu jenis aktiva tetap yang tidak akan mengalami penyusutan. Yaitu lahan atau tanah yang di atasnya ada bangunan perusahaan.
Ada beberapa rumus aktiva tetap yang umum perusahaan pakai untuk mengukur dan mengetahui nilai penyusutan aset. Berikut adalah beberapa rumus penyusutan aktiva tetap yang bisa kamu gunakan.
1. Rumus Penyusutan Garis Lurus
Merupakan besaran nilai dari penyusutan aset tetap yang akan selalu sama sampai berakhir umur ekonomisnya.
Penyusutan = (Besar Biaya Perolehan – Nilai Residu) : Umur Ekonomis Aset Aktiva
Contoh kasus real untuk pengaplikasian rumus straight line method atau penyusutan garis lurus.
Perusahaan melakukan pembelian suatu mesin dengan harga taksirannya Rp 60.000.000. Sedangkan taksiran nilai residunya sebesar Rp 10.000.000. Sedangkan umur ekonomis berada pada taksiran 5 tahun.
Maka penyusutan menggunakan rumus penghitungan adalah sebagai berikut:
(60.000.000 – 10.000.000) : 5 = 10.000.000
Jadi hasil penghitungan aktiva tetap atau besar penyusutan garis lurusnya adalah 10.000.000.
2. Rumus Penyusutan Penurunan Ganda
Penggunaan rumus berikut adalah untuk mengetahui nilai penyusutan suatu barang yang dipercepat. Dimana mayoritas dari penyusutan ada pada beberapa tahun pertama di umur ekonomisnya.
Proses penghitungannya bisa dengan menggunakan metode penuruna ganda sebagai berikut.
2 x Nilai Penyusutan Garis Lurus x Nilai Buku Awal Tahun atau [2x(100% : Umur Ekonomis Aktiva Tetap)] x Nilai Buku Aktiva Tetap.
3. Rumus Penjumlahan Angkat Tahun
Formula penjumlahan angka tahun menjadi salah satu bentuk penyusutan yang dipercepat sesuai dengan asumsi kalau produktivitas dari suatu aset akan terus menurun seiring berjalannya waktu.
Rumus atau formula tersebut dapat membantu perusahaan dalam mengetahui biaya penyusutan yang lebih tinggi pada awal tahun umur ekonomisnya. Hal tersebut terjadi karena produktivitas maksimal suatu aset itu terjadi di awal-awal pemakaian.
Penyusutan = (Sisa Umur Pemakaian : Jumlah Seluruh Angka Tahun) x (Harga Perolehan – Nilai Residu)
4. Rumus Satuan Hasil Produksi
Pada rumus satuan hasil produksi penghitungan biaya penyusutan dihitung sesuai dengan penggunaan aktual aset.
Rumus aktiva tetap satuan hasil produksi ini melakukan penentuan jumlah satuan produk yang perusahaan produksi dalam periode tertentu.
Besar Beban Penyusutan Per Tahun = Jumlah Total Satuan Produk yang Diperoleh x Biaya Penyusutan Per Produk Sedangkan untuk mencari nilai dari Biaya Penyusutan Per Produk, bisa menggunakan rumus berikut.
Biaya Penyusutan Per Produk = (Harga Perolehan – Nilai Residu) : Jumlah Keseluruhan Produk yang Diperoleh
Nah, itulah beberapa rumus aktiva tetap dan beberapa pembahasan lainnya yang berkaitan. Sudahkah kamu paham tentang rumus aktiva tetap dan pengertianya? Semoga membantu.