Apa itu Up Selling?
Penggunaan strategi up selling sebenarnya sudah umum dilakukan di kalangan pebisnis.
Selain mendatangkan profit yang lumayan, strategi ini juga mempunyai manfaat untuk pelanggan dan pengusaha, karena keduanya merasa sama-sama diuntungkan.
Bisa dibilang up selling memiliki manfaat untuk membuat pelanggan dan perusahaan sama-sama merasa diuntungkan.
Untuk Anda yang mau lebih tahu mengenai strategi up selling, baca artikel ini sampai selesai.
Pengertian Strategi Up Selling
Pada dasarnya, strategi up selling mendorong pembelian tambahan yang membuat pelanggan mau mengeluarkan uang lebih untuk membeli barang yang harganya lebih mahal dan kualitasnya lebih bagus.
Contohnya:
Ada sebuah kamar hotel yang mempunyai tarif Rp300.000 per malamnya, lalu pihak hotel menawarkan tambahan sarapan untuk dua orang dengan harga Rp350.000. Saat pembeli menerima tawaran itu, maka penjual dikatakan berhasil menjalankan strategi upselling.
Perlu diketahui bahwa strategi up selling bukan hanya dilakukan untuk penjualan, tetapi juga bisa digunakan untuk membangun relasi yang lebih baik dengan pelanggan/customer engagement.
Beberapa hal berikut ini menjadi alasan kenapa up selling itu penting untuk sebuah bisnis.
Pertama, meningkatkan customer lifetime value yang merupakan nilai yang diperoleh dari pengguna selama masa hidupnya. Strategi up selling yang baik bisa membuat pelanggan yang tidak menguntungkan menjadi pelanggan yang menguntungkan ketika memperbarui bentuk langganannya. Tentunya hal ini akan menghasilkan lebih banyak pendapatan untuk bisnis mereka tanpa investasi tambahan.
Kedua, strategi up selling meningkatkan pengalaman berbelanja pelanggan secara keseluruhan dengan memberi tahu pelanggan bahwa ada alternatif yang lebih baik untuk pilihannya. Meski harga yang ditawarkan lebih mahal, namun alternatif tersebut juga memberikan keuntungan tersendiri untuk pelanggan.
Ketiga, membantu membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Adanya up selling membuat pelanggan merasa membuat kesepakatan yang lebih baik, dan di sisi lain bisnis memperoleh keuntungan yang maksimal.
Contoh Upselling yang Dipakai Beberapa Bisnis Besar
Di bawah ini ada beberapa contoh penerapan strategi up selling pada beberapa bisnis besar yang berhasil diaplikasikan dengan baik.
1. Inmotion Hosting
Strategi up selling yang dilakukan oleh Inmotion Hosting adalah memberikan diskon saat pelanggan membeli paket hosting web untuk waktu yang lebih lama.
Diskon tersebut tentunya menguntungkan pelanggan karena memperoleh penawaran lebih baik dalam jangka waktu lama, dan menguntungkan perusahaan karena bisa mempertahankan pelanggan untuk waktu yang lama.
2. Netflix
Strategi up selling yang dilakukan oleh Netflix adalah memberikan manfaat tambahan, misalnya streaming HD dan ultra HD, atau perangkat 2 dan 4 untuk ditonton secara offline, untuk pengguna yang membeli paket premium. Jadi banyak pelanggan mengubah keputusan pembelian pada tahap ini, karena menganggap peningkatan ke paket akan memberi mereka lebih banyak keuntungan.
3. Starbucks
Para karyawan Starbucks melakukan strategu up selling kepada pelanggan dengan menanyakan apakah pelanggan menginginkan tambahan topping, biskuit, atau kue ketika memesan kopi.
Supaya strategi up selling berhasil, maka ada beberapa tips penting yang perlu dilakukan, antara lain mengetahui kebutuhan dari pelanggan, tidak memaksakan proses penawaran, memberi alasan kuat supaya pelanggan tertarik, dan menawarkan harga yang masuk akal.
Supaya bisa persaingan usaha yang sangat kompetitif, maka sangat penting bagi pengusaha untuk menemukan cara menjual produk secara optimal. Salah satu strategi yang bisa digunakan adalah up selling, yang bukan hanya meningkatkan keuntungan untuk usaha, tapi juga membantu pelanggan lebih puas terhadap pelayanan yang diberikan.
Apa itu Cross Selling?
Bagi orang awam, istilah cross selling mungkin masih terdengar asing, padahal sebenarnya strategi ini sudah sangat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya, saat Anda membeli gula minimarket, kasir menawarkan untuk membeli produk kopi atau teh. Apa yang dilakukan oleh kasir tersebut merupakan jenis cross selling, yaitu menawarkan produk tambahan lain yang terkait dengan produk utama yang dibeli.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang cross selling, baca artikel ini sampai selesai ya.
Pengertian Cross Selling?
Cross selling merupakan tindakan yang membuat pembeli melakukan pembelian produk apa pun yang masih berkaitan atau relevan dengan produk utama.
Contoh lain dari cross selling adalah ketika membeli burger, kasir menawarkan kentang goreng atau minuman. Kalau Anda membeli kentang goreng atau minuman tersebut, maka kasir berhasil melakukan cross selling.
Penerapan strategi cross selling juga bisa dilakukan pada toko online. Ketika mencari suatu produk di e-commerce dan memasukkannya ke keranjang belanja, biasanya akan muncul pilihan berbagai produk terkait produk utama tersebut.
Hal ini merupakan strategi cross selling supaya pelanggan membeli barang tambahan yang ditawarkan.
Contoh lain dari cross selling juga terjadi dalam perbankan.
Ketika membuka rekening tabungan di bank manapun, biasanya customer service akan menawarkan kartu debit dan kredit.
Beberapa nasabah akan tertarik dengan penawaran tersebut, sehingga membuat kartu yang ditawarkan oleh CS bank.
Penerapan cross selling yang tepat tentunya akan memberikan keuntungan tambahan bagi bisnis yang dijalankan.
Di sisi lain, strategi ini juga membuat pelanggan merasa puas dengan pelayanan karena memperoleh produk tambahan yang dibutuhkan.
Cara Menerapkan Cross Selling
Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menjalankan strategi cross selling ini, antara lain sebagai berikut.
Memberikan diskon ketika konsumen membeli lebih banyak
Contohnya, Anda menjual baju dengan harga satuan Rp 35.000 dan memberikan tawaran menarik untuk pembelian 3 buah baju hanya Rp 100.000 saja.
Contoh lainnya adalah layanan gratis ongkir yang diberikan untuk minimal pembelanjaan tertentu.
Hal ini bisa memancing pembeli untuk menambahkan produk lain supaya memperoleh harga minimal untuk gratis ongkir.
Memanfaatkan histori pembelian pelanggan yang akurat
Adanya data pelanggan yang akurat menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh untuk memasarkan produk.
Melalui strategi cross selling, Anda bisa mengetahui profil pelanggan dan mempelajari kecenderungannya ketika berbelanja, jadi akan lebih mudah memberikan saran produk tambahan.
Memanfaatkan user generated content (UGC)
Ulasan pelanggan setelah membeli suatu produk merupakan bagian dari UGC.
Ulasan tersebut biasanya lebih dipercaya oleh calon pembeli lain dibandingkan dengan ulasan brand ambassador.
Ketika pelanggan sudah percaya, tentunya penerapan cross selling jadi lebih mudah.
Menawarkan produk tambahan sesuai rekomendasi pribadi
Cara ini akan sangat efektif dilakukan saat penjualan konvensional, karena bisa langsung menyarankan produk tambahan lain sesuai referensi pribadi. Sampaikan beberapa kelebihan dan kekurangan produk dengan jujur, namun beri solusi terhadap kekurangannya sehingga pelanggan tetap akan membeli produk tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Cross Selling
Beberapa kelebihan yang bisa diperoleh penjual dari cross selling, antara lain meningkatkan loyalitas pelanggan, persaingan yang sehat, meningkatkan prospek terhadap pelanggan, dan membantu membangun hubungan baik dengan pelanggan.
Sedangkan kekurangan dari strategi cross selling, antara lain berpotensi mengganggu pelanggan jika dilakukan asal-asalan dan membingungkan pelanggan saat membeli lebih banyak produk yang kurang dibutuhkan.
Strategi penjualan apapun pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu pastikan Anda sudah merencanakan strategi penjualan dengan baik sebelum mengeksekusinya.
Perbedaan Up Selling Dan Cross Selling
Jadi setelah mengetahui definisi dari kedua strategi di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara strategi up selling dan cross selling terdapat pada kualitas (up selling) dan kuantitas (cross selling).
Kedua teknik penjualan ini sama-sama meningkatkan nilai penjualan dan bertujuan untuk menambah kepuasan pelanggan akan produk. Perbedaannya, pada up selling melibatkan item yang sama dengan kualitas yang lebih tinggi, sedangkan pada cross selling melibatkan beberapa item produk untuk melengkapi produk utama yang dijual.